Menghadapi
Kehadiran Generasi Ke 4
Mungkin empat tahun yang lalu
masyarakat Indonesia dihebohkan dengan munculnya keajaiban yang bisa diberikan
oleh sebuah telepon genggam dengan melakukan video calling. 3G begitulah
istilah yang dikenal masyarakat Indonesia untuk fasilitas melakukan telepon
dengan bisa melihat lawan bicaranya. Generasi ke tiga ini memang cukup
menggegerkan dengan kemampuan dalam mengirimkan data broadband hingga 2 Mbps.
Namun teknologi seperti mempunyai
percepatan sendiri bagi perkembangannya jika melihat dari peminat, semakin
dibutuhkannya, dan juga para penerobos inovasi dalam hal komunikasi ini. Kini
dunia mulai menyebut – nyebut 4G, generasi ke 4. 4G digambarkan seperti bisa
membawa manusia pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung kapan saja,
dimana saja dan dengan perangkat apa saja. 4G (Fourth Generation Technology) dapat
menggabungkan beberapa macam sistem komunikasi broadband wireless akses ke
dalam sebuah sistem komunikasi. 4G juga dikatakan dapat memberikan kecepatan
hingga 1 Gbps jika pengguna sedang tidak mobile, dan 100 Mbps saat pengguna
sedang bergerak atau melakukan perjalanan.
Hampir sama dengan generasi sebelumnya,
juga hampir sama dengan perkembangan teknologi lainnya, kemunculan 4G ini pastilah mempunyai dampak
positif dan negatif terhadap kehidupan manusia secara individu atau
keseluruhan. Bayangkan saja dengan kecepatan super yang diberikan itu, setiap
orang bisa dengan mudah mendownload sebuah film hanya dalam waktu beberapa
menit. Hal ini mungkin akan menyenangkan bagi para pendownload film atau
software ilegal, namun juga bisa merugikan para pemilik royalti dan hak paten. Teknologi
4G akan membutuhkan gadget seperti laptop, PDA, ponsel dan gadget lainnya yang
harus terhubung ke internet, ini akan menyebabkan semakin besarnya konsumsi
masyarakat, apalagi dengan prediksi semakin murahnya komunikasi dengan layanan
ini semakin hari dan semakin banyak peminatnya nanti.
Selain hal – hal di atas, beberapa hal
yang sudah kita sadari sejak lama mengenai dampak negatif perkembangan teknologi
juga akan semakin tampak, yaitu mempersempit kesempatan individu berinteraksi
secara sosial dengan individu lainnya. Seseorang akan lebih memilih berhubungan
lewat internet dengan menggunakan streaming video yang jauh lebih mudah
daripada harus bertemu langsung dengan memakan jarak dan waktu. Rapat, jual
beli, bahkan proses mengajar secara online akan semakin mudah dilakukan. Hampir
semua kegiatan seperti belanja, memesan makanan sampai hal – hal kecil lainnya
bisa dilakukan dengan hanya duduk dan tinggal di rumah.
Namun alangkah lebih baik jika
perkembangan teknologi ini diikuti dengan pemanfaatan untuk hal yang positif,
baik itu dari para penyedia/pengembang juga para konsumennya. Dengan hadirnya
4G kegiatan berselancar di internet akan semakin mudah dilakukan dengan layanan
yang sangat cepat dan memuaskan, ini akan mendukung kegiatan untuk para konsumen
yang aktifitasnya tinggi dan membutuhkan jaringan komunikasi yang cepat dalam
pekerjaan dan mengembangkan potensinya.
Para pemuda IT Indonesia beserta
pemerintah dan juga kerjasama dari operator penyedia layanan ini juga bisa
memanfaatkannya untuk meningkatkan aspek kehidupan, edukasi, kesehatan,
pelayanan publik, pemerintahan, perdagangan dan juga bisnis masyarakat.
Ekosistem ini juga akan menciptakan ruang baru bagi industri kreatif lokal dan
konten aplikasi dan industri media, sehingga pada akhirnya secara ideal
tercipta peningkatan produktivitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Jadi munculnya generasi ke empat ini
akan menjadi jembatan untuk mengembangkan banyak hal seperti pemerintahan,
usaha masyarakat, bisnis, pendidikan dan sarana yang baik bagi para pemuda
menyalurkan kreasinya. Namun para penyedia dan penikmat layanan ini juga harus
tetap menyeimbangkan fungsi sosialnya sendiri agar tidak terlalu menggantungkan
kebutuhan sosialnya kepada layanan yang semakin canggih ini.
0 komentar:
Posting Komentar