About me

Foto saya
the one who interfuse her rebellion with faithfulness
Feeds RSS
Feeds RSS

Selasa, 25 Oktober 2011



Menghadapi Kehadiran Generasi Ke 4

Mungkin empat tahun yang lalu masyarakat Indonesia dihebohkan dengan munculnya keajaiban yang bisa diberikan oleh sebuah telepon genggam dengan melakukan video calling. 3G begitulah istilah yang dikenal masyarakat Indonesia untuk fasilitas melakukan telepon dengan bisa melihat lawan bicaranya. Generasi ke tiga ini memang cukup menggegerkan dengan kemampuan dalam mengirimkan data broadband hingga 2 Mbps.

Namun teknologi seperti mempunyai percepatan sendiri bagi perkembangannya jika melihat dari peminat, semakin dibutuhkannya, dan juga para penerobos inovasi dalam hal komunikasi ini. Kini dunia mulai menyebut – nyebut 4G, generasi ke 4. 4G digambarkan seperti bisa membawa manusia pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat apa saja. 4G (Fourth Generation Technology) dapat menggabungkan beberapa macam sistem komunikasi broadband wireless akses ke dalam sebuah sistem komunikasi. 4G juga dikatakan dapat memberikan kecepatan hingga 1 Gbps jika pengguna sedang tidak mobile, dan 100 Mbps saat pengguna sedang bergerak atau melakukan perjalanan.

Hampir sama dengan generasi sebelumnya, juga hampir sama dengan perkembangan teknologi lainnya,  kemunculan 4G ini pastilah mempunyai dampak positif dan negatif terhadap kehidupan manusia secara individu atau keseluruhan. Bayangkan saja dengan kecepatan super yang diberikan itu, setiap orang bisa dengan mudah mendownload sebuah film hanya dalam waktu beberapa menit. Hal ini mungkin akan menyenangkan bagi para pendownload film atau software ilegal, namun juga bisa merugikan para pemilik royalti dan hak paten. Teknologi 4G akan membutuhkan gadget seperti laptop, PDA, ponsel dan gadget lainnya yang harus terhubung ke internet, ini akan menyebabkan semakin besarnya konsumsi masyarakat, apalagi dengan prediksi semakin murahnya komunikasi dengan layanan ini semakin hari dan semakin banyak peminatnya nanti. 

Selain hal – hal di atas, beberapa hal yang sudah kita sadari sejak lama mengenai dampak negatif perkembangan teknologi juga akan semakin tampak, yaitu mempersempit kesempatan individu berinteraksi secara sosial dengan individu lainnya. Seseorang akan lebih memilih berhubungan lewat internet dengan menggunakan streaming video yang jauh lebih mudah daripada harus bertemu langsung dengan memakan jarak dan waktu. Rapat, jual beli, bahkan proses mengajar secara online akan semakin mudah dilakukan. Hampir semua kegiatan seperti belanja, memesan makanan sampai hal – hal kecil lainnya bisa dilakukan dengan hanya duduk dan tinggal di rumah.

Namun alangkah lebih baik jika perkembangan teknologi ini diikuti dengan pemanfaatan untuk hal yang positif, baik itu dari para penyedia/pengembang juga para konsumennya. Dengan hadirnya 4G kegiatan berselancar di internet akan semakin mudah dilakukan dengan layanan yang sangat cepat dan memuaskan, ini akan mendukung kegiatan untuk para konsumen yang aktifitasnya tinggi dan membutuhkan jaringan komunikasi yang cepat dalam pekerjaan dan mengembangkan potensinya.

Para pemuda IT Indonesia beserta pemerintah dan juga kerjasama dari operator penyedia layanan ini juga bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan aspek kehidupan, edukasi, kesehatan, pelayanan publik, pemerintahan, perdagangan dan juga bisnis masyarakat. Ekosistem ini juga akan menciptakan ruang baru bagi industri kreatif lokal dan konten aplikasi dan industri media, sehingga pada akhirnya secara ideal tercipta peningkatan produktivitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia.

Jadi munculnya generasi ke empat ini akan menjadi jembatan untuk mengembangkan banyak hal seperti pemerintahan, usaha masyarakat, bisnis, pendidikan dan sarana yang baik bagi para pemuda menyalurkan kreasinya. Namun para penyedia dan penikmat layanan ini juga harus tetap menyeimbangkan fungsi sosialnya sendiri agar tidak terlalu menggantungkan kebutuhan sosialnya kepada layanan yang semakin canggih ini.

0 komentar:

Posting Komentar